Soft Skill dasar yang harus dimiliki seorang pengelola bisnis syirkah adalah Leadership. Sejatinya mengelola organisasi bisnis adalah tentang mengelola people. Organisasi yang bagus membutuhkan bukan sekedar SOP atau great sistem yang baik saja. Tapi memerlukan orang-orang terbaik untuk menjalankan sistem.
Leader hebat tidak terlahir begitu saja , mereka adalah para ksatria sejati yang sudah ditempa berbagai pengalaman dan pesoalan hidup. Mereka berhasil bekerjasama dalam team, berhasil menakhlukan egoisme mereka. Berhasil melayani dengan tulus, bekerja keras demi tercapainya goals.
Mereka digerakan lewat visi besar dan misi menyenangkan yang dipahami oleh seluruh team baik level manager, spv, sampai ke level staf.
Memang dalam management modern saat ini Agile (kelincahan ) lebih relevant dari pada sistem kepemimpinan hirarki. Namun tetap saja sebuah organisasi menjadi hebat ketika dipimpin oleh orang-orang dengan atitude , skill, diatas rata2 kebanyakan orang biasa.
Seorang leader hebat bukan hanya pandai menggerakkan orang, memanage organisasi, mengarahkan mimpi tapi mampu menciptakan leader lagi.
Leader hebat mampu membangun yang namanya publik trust dengan prestasi dan juga teladan, bukan hanya pandai bicara dan memrintah saja. Mereka diakui karena karya dan prestasi mereka, dan mereka selalu menjaga kepercayaan publik ini jangan sampai runtuh.
Leader hebat dan kuat adalah pelayan sejati , sevice culture atau selalu melayani menjadi bagian dari hidup mereka termasuk loyalitas mereka kepada sang pencipta sejati Allah swt.
Mereka mampu memecahkan masalah yang rumit dengan baik, berpikir jernih, cerdas, dan holistik atau sistemik. Menyatukan pemikiran, perasaan, dan gerak pasukannya sehinggat satu vibrasi, satu hati, dan berani berkorban.
Mereka para ksatria leader sejati adalah pendengar terbaik, pembelajar sejati, dan juga mampun memberikan intruksi agar mudah di eksekusi oleh para team yang bersamanya.
Buat siapapun Anda yang nanti menjadi pengelola perusahaan berbasis syirkah sesuai syariah , jadilah pengelola yang amanah, tidak khianat, royal dan loyal.
Besarkan terus kapasistas diri Anda untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin pasukan yang mungkin jumlahnya bisa sampai ribuan bahkan juataan orang. Karena kesempatan akan mendatangi orang yang siap dan mempersiapkan diri. Pastikan ketika peluang itu hadir , Anda sudah latihan dan membesarkan kapasistas diri Anda. Memantaskan diri untuk memimpin Organisasi ini menjuju surga dan ridho Allah.
Akad dalam muamalah Islam sangatlah penting , namun banyak sekali yang belum paham tentang pentingnya akad dalam muamalah ini. Padahal akad dalam muamalah baik jual beli, syirkah, sewa menyewa adalah perkara pokok yang jika batal/tidak sah maka menjadi tidak sah/ batal juga perkara turunannya.
Dalam hal akad Nikah misalnya terdapat rukun dan syarat yang mana jika syarat dan rukun ini tidak terpenuhi, mengakibatkan akad nikahnya batal atau tidak sah. Akibat dari akad batal atau tidak sah, akhirnya nafkah baik lahir menjadi tidak sah, jika punya anak , anaknya pun tidak berhak mendapatkan waris dan terputus nasab nya.
Akad menurut istilah syar’i : Akad adalah ikatan ijab dengan kabul yang sesuai hukum syara’ yang menimbulkan akibat hukum pada objek akad. (Yusuf As-Sabatin, Al-Buyu’, hlm. 13)
Syirkah menurut pengertian bahasa adalah mencampurkan dua bagian atau lebih sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi dibedakan satu bagian dengan bagian lainnya. (An-Nabhani, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, hal. 134). Adapun menurut makna syariat, syirkah adalah suatu akad antara dua pihak atau lebih, yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan (An-Nabhani, 1990: 146).
Rukun syirkah ada 3 (tiga) :
1. Dua pihak yang berakad (‘aaqidaani), yaitu pengelola (mudharib) dan/atau pemodal (shohibul maal)
2. Objek akad (ma’quud ‘alayhi), mencakup pengelolaan (amal) dan/atau modal (maal).
3. Shighat (ijab-kabul), yaitu setiap ucapan atau perbuatan yang menunjukkan kerelaan.
Syarat untuk Al-‘Aaqidaani (pelaku akad), yaitu : 1. Aqil (berakal).
Dalam kondisi sadar dan waras (tidak gila).
2. Mumayyiz.
Berumur 7 tahun lebih.
3. Mukhtar.
Tidak dalam kondisi dipaksa, harus saling rela.
Syarat untuk Al-Ma’quud alaihi (objek akad), yaitu :
1. Objek akad Amal (pengelolaan) berupa tasharruf, yaitu perbuatan atau perkataan yang mempunyai akibat hukum. Contoh : menerima barang
(perbuatan), atau mengadakan akad jual-beli (perkataan).
2. Obyek akad Maal (modal) dapat diwakilkan (qabilun li al-wakalah), agar keuntungan syirkah menjadi hak bersama di antara para syarik (mitra usaha).
Syarat untuk Ash-Shighat (Ijab Kabul), yaitu :
1. Muwafiq, yaitu adanya kesesuaian antara Ijab danKabul.
2. Dalam satu majelis akad, yaitu waktu dan atau tempat yang sama.
3. Tidak ada pemisah (fashil) antara ucapan Ijab danKabul.
4. Semua pihak dapat mendengar ucapannya masingmasing (sama’).
Dalam hadist, Rasulullah SAW mengabarkan bahwa Allah SWT pihak ketiga (bersama orang-orang yang ber syirkah ) dalam kebaikan, termasuk dalam bisnis, selama pihak yang bersyirkah itu tidak saling berkhianat. Hadis riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata:
“Allah swt. berfirman: ‘Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain. Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka.” (HR. Abu Daud, yang dishahihkan oleh alHakim, dari Abu Hurairah).
Video kelas Zoom Penyelesaian Akad Syirkah sesuai syariah
PENYELESAIAN AKAD SYIRKAH SESUAI SYARIAH
……Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat (bersyirkah) itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini”. dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat. (Q.S. Shaad: 24)
Salah satu konflik yang sering kami temui saat permbubaran akad syirkah adalah adanya satu pihak yang merasa terzolimi atau dizolimi.
Sering juga kita temui penyelesaian akad syirkah yang tidak diselesaikan secara syariah menimbulkan saling menuntut satu sama lain yang mengakibatkan yang tadi nya teman jadi lawan.
Tadinya sahabat menjadi saling bermusuhan, bahkan saling rebutan harta Aset gono gini. Bahkan kadang bisa sapai terputus persaudaraan akibat salah dalam penyelesaian syirkah yang tidak syariah, alhasil satu orang bisa memakan harta saudaranya dengan cara yang bathil.
Padahal Allah berfirman :
Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan cara yang bathil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian harta benda orang lain dan janganlah kamu berbuat dosa, padahal kamu mengetahui” (TQS. Al –Baqoroh : 188)
kisah dari Al Quran dibawah mengambarkan bagaimana kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini”.
Apakah telah datang kepadamu -wahai Rasul- berita dua orang yang berselisih saat keduanya memanjat mihrab tempat ibadah Daud -‘alaihissalām-? tafsir quran-surat-shad-ayat-21.
22 Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena kedatangan) mereka. Mereka berkata: “Janganlah kamu merasa takut; (kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat zalim kepada yang lain; maka berilah keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus.
23 Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata: “Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan
Daud berkata: “Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini”. Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.
( Quran Surat Shad Ayat 24 )
Daud menetapkan keputusan di antara keduanya, dia berkata kepada pihak yang mengadu, “Saudaramu telah menzalimimu ketika dia meminta seekor dombamu untuk digabungkan dengan domba-dombanya, dan sesungguhnya kebanyakan dari para sekutu, sebagian dari mereka melakukan pelanggaran terhadap sebagian lainnya dengan mengambil hak partnernya dan berlaku tidak adil, kecuali orang-orang beriman yang melakukan amal-amal saleh, mereka adalah orang-orang yang berlaku adil kepada partner-partner mereka dan tidak menzalimi mereka, orang-orang yang seperti itu tidak banyak
Dan Daud -‘alaihissalām- pun yakin bahwa Kami hanya mengujinya dengan pertikaian dua orang ini, maka dia meminta ampunan kepada Rabbnya dan sujud mendekatkan diri kepada Allah serta bertobat kepada-Nya.
25 Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.
26 Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.( Quran-surat-shad-ayat-26 )
“Allah swt. berfirman: ‘Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain. Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka.” (HR. Abu Daud, yang dishahihkan oleh alHakim, dari Abu Hurairah).